Saturday, March 14, 2009

Tetap Langsing Setelah Liburan

Saat berlibur bukan berarti Anda boleh ’absen’ makan sehat. Ada beberapa strategi agar anda tetap dapat menikmati liburan tanpa bobot Anda harus bertambah.

Pernah mengalami masalah seperti ini: pakaian kerja Anda tiba-tiba terasa sempit setelah berlibur? Ini memang ’efek samping’ liburan yang sulit dihindari. Bagi Anda yang tengah mempertahankan berat badan ideal setelah sekian lama mengatur pola makan dan menguras keringat di sanggar senam, tentu hal ini merupakan sebuah ’tragedi’.

Semua cara hidup sehat biasanya memang terlupakan begitu saja saat liburan. Makan sesuka hati sambil bersantai sepanjang hari tentunya amat menyenangkan. Akibatnya, dalam beberapa minggu tumpukan lemak di tubuh Anda bisa jadi akan bertambah. Berikut ini strategi untuk mengatasi tekanan, frustasi dan godaan yang dapat memicu naiknya berat badan.

STRATEGI DI ACARA KELUARGA
Pemicu naiknya berat badan: stress, bosan, tradisi.

Mengapa?
Pesta keluarga biasanya tidak bersahabat bagi Anda yang sedang berupaya menurunkan berat badan. Mulai godaan dari masakan khas keluarga yang tidak setiap saat Anda jumpai, ledekan agar Anda melupakan sejenak jadwal diet, sampai rasa frustrasi akibat harus berbasa-basi menghadapi kerabat yang belum tentu dikenal dan bersikap tidak bersahabat.

Solusinya:
Menghadapi godaan makanan yang sudah dipersiapkan secara khusus seperti ini memang perlu keteguhan hati plus kelihaian menghindar dengan sopan. Pilihlah menu yang paling ’aman’. Makanan yang digoreng dan menggunakan santan kental dan jeroan adalah yang paling perlu Anda hindari. Sedangkan penganan yang diolah dengan cara ditumis, dibakar, atau direbus relatif lebih rendah kalori.

Contoh makanan yang lumayan ’aman’ saat acara keluarga: sepotong ikan bakar bumbu rujak (75 kal), semangkuk sup ayam jamur (50 kal), sup kimlo (75 kal), ca brokoli jamur (3 sdm = 75 kal), semangkuk krim jagung (100 kal).

STRATEGI DI PESTA
Pemicu naiknya berat badan: dorongan untuk gaul.

Mengapa?
Pesta selalu identik dengan bersenang-senang dan beramah tamah. Kalau sudah begitu, tawaran makanan dan minuman apapun rasanya sangat sulit ditampik. Bahayanya, makanan yang tersedia rata-rata mengandung kalori yang tinggi. Minuman yang tersedia, seperti minuman ringan dan cocktail, pun bukan pilihan yang ’aman’ untuk Anda yang sedang berusaha mengirit kalori. Kalori yang terkandung di dalamnya pun tidak rendah, rata-rata di atas 100 kal.

Solusinya:
Isilah perut sebelum pergi ke pesta. Ini bisa menyelamatkan Anda dari dua ’malapetaka’ sekaligus, yaitu makanan kecil yang manis dan berlemak. Bila tersedia, Anda bisa memilih diet coke. Tetapi, jika tidak ada, minumlah air putih. Saat ngobrol sebaiknya Anda hanya memegang gelas berisi air putih tersebut. Semakin lama Anda memegang gelas, semakin kecil keinginan Anda untuk mengambil cemilan.

Tak perlu terlalu ’keras’ pada makanan. Selain salad dan buah-buahan segar, Anda juga masih bisa makan tanpa khawatir menjadi gemuk. Kuncinya adalah tidak berlebihan dan ’kalap’. Sebagai pegangan, salad sayuran dengan 1 sendok teh thousand island dressing mengandung 75 kal, segelas jus jeruk atau apel 75 kal, dan sepotong puding kelapa muda atau mocca 75 kal.

STRATEGI DI PERJALANAN
Pemicu naiknya berat badan: asal kunyah, asal kenyang, bosan.

Mengapa?
Guncangan dan lamanya waktu perjalanan biasanya akan menimbulkan rasa mual sekaligus bosan. Saat itu tampaknya permen dan penganan kecil merupakan ’penyelamat’. Meski bentuknya kecil, permen mengandung gula dan kalori yang cukup tinggi. Dalam perjalanan orang juga cenderung makan apa adanya. Saat ditawari kue, nasi, permen, soft drink, di pesawat misalnya, sebagian besar orang akan memakannya tanpa pikir panjang, mungkin karena khawatir kelaparan nantinya.

Solusinya:
Selalu makan sebelum melakukan perjalanan panjang. Jika Anda khawatir kelaparan selama diperjalanan, bawalah penganan rendah kalori dari rumah, bisa buah-buahan yang sudah dicuci bersih atau crackers. Kalau Anda suka mengulum permen untuk menghilangkan mual, pilih yang bebas gula. Jangan ragu untuk menolak makanan yang disodorkan oleh pramugari. Daripada minum kopi, dan soft drink, apalagi minuman beralkohol, lebih baik minum air putih. Selain rendah kalorinya, air putih juga diperlukan tubuh untuk mencegah dehidrasi. Di pesawat udara misalnya, kelembaban di dalamnya yang hanya sekitar 2% ditambah tekanan udara yang tinggi dapat memicu dehidrasi, keletihan, dan jetlag. Dehidrasi juga mungkin terjadi di dalam mobil dan kereta api, meski Anda tidak berkeringat.

STRATEGI DI RUMAH
Pemicu naiknya berat badan: kurang gerak, terbawa suasana

Mengapa?
Membuka lemari es atau melihat meja makan dan menengok makanan apa yang ada di sana merupakan kebiasaan, aktivitas yang terjadi begitu saja tanpa ada ’pemicunya’ saat Anda diam di rumah tanpa kegiatan apapun. Akhirnya, tanpa Anda sadari Anda sudah berada di depan televisi sambil mengunyah kacang goreng, kerupuk, atau keripik. Berapa banyak kalori yang terkandung dalam sebungkus keripik? Yang pasti, tidak seringan beratnya.

Solusinya:
- Jangan biarkan diri Anda bengong tanpa mengerjakan apapun. Itu kunci utamanya. Sibukkan diri Anda secara fisik dan pikiran dengan berbagai aktivitas, seperti membereskan rumah, membaca buku, atau berkebun
- Kalau Anda terbiasa mengudap makanan sambil membaca buku atau menonton televisi, sediakan saja penganan sehat di tempat yang mudah Anda jangkau.
- Cara lain, ubah kebiasaan. Jika Anda mudah tergoda untuk makan saat berada diruang keluarga, jangan berlama-lama di tempat itu.
- Kalau Anda senang mencoba-coba resep masakan di hari libur, jangan sering mengambilnya. Ambil sedikit, letakkan di piring, dan nikmati benar-benar rasanya. Buatlah resep untuk porsi kecil, sehingga Anda tidak terpaksa menghabiskannya sendiri, jika tidak ada orang lain untuk berbagi.
- Tetap makan secara teratur, pagi, siang, dan malam. Anda akan lebih mudah mengendalikan rasa lapar dan tidak tergoda untuk ngemil.

STRATEGI DI MALL
Pemicu naiknya berat badan: lapar mata, bingung tidak ada tujuan, lelah

Mengapa?
Akui saja, berkeliling pusat perbelanjaan dengan atau tanpa tujuan selalu saja membuat lapar mata, bukan cuma terhadap baju atau sepatu, tetapi juga makanan. Apalagi |ika Anda datang ke pusat perbelanjaan dalam keadaan perut kosong. Dalam keadaan seperti itu makanan apapun pasti terlihat yummy. Padahal, kebanyakan makanan yang ada di pusat perbelanjaan adalah makanan cepat saji yang tinggi kalori, tinggi lemak, tinggi sodium (bisa memicu tekanan darah tinggi), tetapi rendah serat. Waduh!

Solusinya:
Makanan cepat saji tidak selamanya buruk. Anda bisa menyiasatinya agar lebih ’bersahabat’ dengan program diet Anda. Trik paling sederhana menghindari kelebihan kalori dan sodium adalah memesan makanan sesuai dengan selera Anda. Sedikit cerewet tak apa-apa. Pembeli adalah raja, bukan?

Misalnya:
- Pesan broccoli ’n’ cheese baked potatoes dengan setengah porsi keju dan double broccoli.
- Mintalah burger tanpa mayonnaise. Kalau mungkin, dengan ekstra daun selada dan tomat.
- Sepotong dada ayam dengan menyisihkan kulitnya. Dengan demikian, Anda akan menghemat 240 kalori. Hindari ayam yang digoreng garing (crispy). Kandungan minyaknya jauh lebih banyak.
- Corn on the cob juga bisa menjadi pilihan.
- Salad sudah pasti, asalkan dressingnya tidak ’banjir’.
- Pizza ukuran kecil dengan topping sayuran (veggie lover’s) masih ’aman’ Anda nikmati. Lupakan extra cheesel

No comments:

Post a Comment